Tutug Oncom
Nama Tugug
Oncom, tentu sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat Sunda. Makanan
ini, sering dihidangkan disetiap rumah-rumah masyarakat di tatar Sunda.
Bahkan, kini makanan tersebut sudah dijual di warung-warung makan yang
memiliki menu masakan khas Sunda.
Nasi Tutug
Oncom atau Sangu Tutug Oncom dalam Bahasa Sunda sering disingkat Nasi
T.O adalah makanan yang dibuat dari nasi yang diaduk dengan oncom goreng
atau bakar. Penyajian makanan ini umumnya dalam keadaan hangat.
Secara bahasa,
kata tutug dalam Bahasa Sunda artinya menumbuk. Proses aduk-tumbuk nasi
dengan oncom ini menjadi nama jenis makanan yang dikenal dengan nama
tutug oncom.
Nasi tutug
oncom menjadi makanan khas Tasikmalaya. Walaupun menjadi makanan khas,
tutug oncom tidak dapat dibawa menjadi oleh-oleh karena mudah hilang
cita rasanya dalam jangka waktu yang tidak lama setelah diracik.
2. Serabi Bandung
Serabi awalnya
dibuat dari tepung beras, pandan, vanilla, gula, santan kelapa dan garam
tanpa bahan pengawet. Istimewanya, tepung beras ditumbuk secara
tadisional agar rasa gurihnya tetap terjaga. Selain dari bahan bakunya,
serabi juga memiliki ciri khas dari cara dan proses memasaknya
Serabi dimasak
menggunakan semacam cobek kecil yang terbuat dari tanah liat, dan
dimasak dengan menggunakan kayu bakar. Cara ini dipilih karena rasa
serabi sehingga terasa lebih gurih. Jika dimasak dengan semacam wajan
kecil dari alumunium misalnya, rasanya akan berbeda, dan tidak memiliki
kekhasan tersendiri.
3. Pepes Nasi Bandung
Pepes nasi
merupakan menu favorit para orang bandung. Ragam pepes mulai dari pepes
usus, pepes ikan mas, pepes teri medan, pepes jamur, pepes tahu, pepes
ikan peda dan pepes nasi. Untuk pepes yg terakhir ini terus terang kami
belum pernah coba langsung dari sang pionir. Pas ke Bandung pasti tidak
sempet hunting. Malah nemu resep pepes nasi, langsung deh dicoba. Semua
resepnya sama. Percobaan pertama pas ada temen kantor dan istrinya
datang ke rumah, semua bilang "enak sekali".
4. Colenak Bandung
Colenak, nama
yang unik untuk sebuah makanan. Tidak hanya namanya, rasa yang tercipta
juga berikan cita rasa khas dan spesial. Paduan tape dengan gula merah,
berikan nikmat di setiap gigitan camilan para juragan ini.
Ya, memang
colenak sudah menjadi santapan para juragan keraton pada masa penjajahan
Indonesia dulu. Pemilik Colenak Murdi Putra, Ajah Sofya, mengungkapkan
colenak Murdi Putra ini sudah ada sejak tahun 1930. Nama Murdi Putra
sendiri merupakan nama ayahanda Ajah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar