Bubur Pedas Makanan Khas Sambas, Kalimantan Barat
Apabila
teman-teman datang ke Pontianak, bisa jadi disuguhi bubur yang unik
ini. Terdiri dari campuran berbagai sayuran dan kaya akan
rempah-rempah. Sepintas mirip bubur manado. Tapi bubur pedas lebih
banyak sayurannya daripada berasnya, sehingga bubur ini kaya akan
nutrisi dan vitamin. Rasanya juga sangat enak.
Bubur
ini mengingatkan saya pada masa bahagia ketika SMP. Saya masih
berusia belasan tahun waktu itu dan untuk pengambilan nilai terakhir
kami harus memasak. Satu kelas dibagi menjadi empat kelompok dan
diberikan pilihan untuk memilih menu yang sesuai keinginan kelompok.
Kelompok kami memilih bubur pedas. Karena makanan ini sudah biasa
kami buat di rumah masing-masing. Di kampung saya malahan bubur pedas
adalah menu wajib yang harus bisa dibuat oleh sang perempuan. Saya
sendiri berhasil membuatnya saat duduk di kelas tiga SMP bersama
teman-teman saya.
Buburnya panas sekali sehingga harus ditiup. |
Sayurannya
ada pakis, kangkung, kecambah, dan masih banyak sayuran lain hijau
yang bisa dicampurkan sesuai selera. Daun yang paling penting harus
dipotong sehalus mungkin adalah daun kunyit dan daun kesum. Dua daun
ini harus ada saat membuat bubur pedas. Saya masih ingat bagaimana
nenek saya membungkus daun kesum yang seperti daun kemangi dengan
daun kunyit dan memotong daun kunyit tersebut. Termasuk daun kesum
yang ada di dalamnya. Sehalus mungkin.
Bubur
pedas juga mengandung beras yang sebelumnya telah disangrai dan
dihaluskan. Bumbu-bumbu yang lain juga ada yang disangrai bersama
beras dan dihaluskan bersama. Ada parutan kelapa. Terlihat rumit pada
awalnya tapi karena sudah terbiasa menemukannya di setiap rumah
penduduk kampung saya, bubur pedas menjadi makanan yang sangat
istimewa.
Di
Pontianak sendiri, bubur pedas juga disebut sebagai makanan khas
Pontianak. Sama seperti jeruk yang berasal dari Sambas juga disebut
jeruk Pontianak ketika dibawa keluar dari Kalimantan Barat. Maklumlah
ibukota Kalimantan Barat adalah Pontianak, jadi apa-apa yang berasal
dari Kalimantan Barat akan dikaitkan dengan kota ini.
Ngomong-ngomong, hari ini usia Kota Pontianak genap 241 tahun.
Selamat ulang tahun kota tercinta.
Nah
karena sudah lama sekali saya tidak makan bubur pedas, hari ini saya
memutuskan untuk mendatangi sebuah warung yang menjual bubur pedas.
Asli orang Sambas. Jadi sesuai dengan cita rasa saya sejak kecil.
Harganya sangat murah, hanya 6.000 perak untuk semangkuk bubur pedas
panas yang enak sekali.
Tempatnya
di Jalan Pangeran Natakusuma. Nama warungnya Pa' Ngah (sapaan untuk
paman yang merupakan anak kedua).
Spesialis bubur pedas dan juga sop
tulang sapi. Tulang kaki, iga, dan buntut. Sayangnya sop kaki yang
dihargai 9.000 perak sedang kosong hari ini. Mereka tidak punya bahan
untuk membuatnya. Sehingga menu mereka benar-benar hanya bubur pedas.
Sebelumnya saya sudah sering makan sop kaki dengan sepiring nasi.
Sop kaki sapi 9.000 perak saja. |
Teman-teman
yang ingin datang ke sini bisa langsung ke Jalan Pangeran Natakusuma.
Warungnya tepat di samping Gang Siliwangi. Parkir gratis lagi.
Tidak perlu merogoh kocek
terlalu dalam untuk makan bubur pedas yang kaya sayuran ini. Besok
makan apalagi ya? Tunggu saja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar